Reksadana merupakan salah satu jenis instrumen investasi di pasar modal. investasi reksa dana tersebut bisa menjadi pilihan untuk seorang investor yang saat ini masih belum memiliki keberanian dalam mengambil resiko yang besar. Kira-kira apa itu reksadana? untuk mengetahuinya, Anda perlu membaca ulasan di bawah ini hingga tuntas.
Apa itu Reksadana dan Apa Saja Jenisnya?
Reksadana merupakan sebuah wadah yang digunakan untuk mengumpulkan modal atau dana masyarakat yang nantinya akan dikelola oleh seorang manajer investasi. Selanjutnya nanti manajer investasi tersebut akan melakukan investasi dana itu pada surat berharga seperti obligasi, saham dan instrumen pasar uang.
Reksadana merupakan satu dari banyak sekali alternatif instrumen investasi bagi seorang investor yang mempunyai modal kecil serta tidak memiliki banyak waktu dan juga keahlian guna melakukan penghitungan resiko terhadap investasi mereka. Investasi reksadana sangat cocok bagi Anda yang baru saja terjun dalam dunia investasi.
Hal itu dikarenakan selain tidak membutuhkan modal yang besar, resiko di dalam investasi ini memang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi saham. Dengan kata lain, Reksadana merupakan instrumen investasi yang memang sengaja dirancang sebagai sarana guna menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal yang memiliki keinginan dalam melakukan investasi, namun hanya mempunyai pengetahuan dan waktu terbatas.
Dengan adanya instrumen investasi reksadana, maka diharapkan nantinya bisa meningkatkan peran para pemodal guna melakukan investasi di pasar modal Indonesia.
Secara sederhana di sini cara kerja dari Reksadana yaitu peran manajer investasi di dalam melakukan pengelolaan dana yang dihimpun dari para investor. Di dalam Reksadana, investor akan menitipkan uang mereka pada manajer investasi. Kemudian untuk selanjutnya manajer investasi akan melakukan pengelolaan dana dari para investor supaya memperoleh imbal hasil atau keuntungan.
Manajer investasi akan mendapatkan dari beberapa investor di berbagai macam instrumen seperti obligasi, saham, deposito berjangka, sertifikat Bank Indonesia dan lain sebagainya. Selain bertugas untuk mengelola dana ttersebu, manajer investasi juga memiliki tugas dalam memantau portofolio yang diinvestasikan dan secara rutin akan memberikan laporan pada investor.
Secara umum di sini terdapat beberapa jenis Reksadana antara lain yaitu:
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang menempatkan dana terhadap instrumen pasar uang serta efek yang memiliki sifat hutang yang diterbitkan dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun. Hal tersebut bertujuan guna menjaga pemeliharaan modal dan likuiditas.
Reksadana pasar uang ini termasuk dalam jenis reksadana yang memang memiliki resiko paling minim, bahkan hampir tidak ada resiko sama sekali di dalamnya. Namun meski begitu, jenis tersebut tergolong menawarkan imbal hasil yang kecil pada para investor.
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis reksadana yang mana menempatkan investasi dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Mirip dengan reksadana pasar uang, namun untuk jenis Reksadana ini mempunyai resiko yang terbilang cukup besar.
Reksadana Saham
Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang di sini menawarkan imbal hasil yang tinggi namun juga risiko yang dimiliki pun juga cukup tinggi. Penempatan investasi ini sekurang-kurangnya 80% dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas.
Reksadana Campuran
Jenis reksadana yang terakhir yaitu reksa dana campuran. Sesuai dengan namanya, pendapatan investasi untuk Reksadana ini bersifat ekuitas dan efek bersifat utang. Dengan kata lain pendapatan investasi merupakan gabungan antara obligasi dengan saham.
Ada banyak sekali keuntungan yang ditawarkan dari investasi reksadana. Seperti contohnya dana investasi tersebut nantinya akan dikelola oleh seorang ahli yang sudah berpengalaman di dalam dunia investasi. Selain itu juga kegiatan investasi dalam Reksadana ini hanya membutuhkan modal kecil, yaitu minimal Rp 100.000 saja. Resiko di dalam investasi reksadana akan jauh lebih rendah karena dilakukan diversifikasi investasi oleh manajer investasi.
Contoh investasi lain yang juga memiliki resiko kecil namun menawarkan imbal hasil cukup besar yaitu peer to peer lending. Peer to peer lending di Indonesia saat ini memang tengah marak dan berkembang pesat. Hal itu dikarenakan investasi jangka pendek tersebut menawarkan imbal hasil yang cukup tinggi dan selain itu juga bersifat liquid.