Peer to peer lending di Indonesia tentu berbeda dengan Reksadana. Walaupun keduanya sama-sama jenis investasi dengan modal kecil, namun terdapat perbedaan di antara keduanya. Ketika anda ingin mengembangkan dana, tentu anda harus memahami faktor yang perlu dipertimbangkan.
Apa yang harus dipahami dari perbedaan Reksadana dan peer to peer lending?
Di zaman digital yang semakin berkembang seperti saat ini, banyak produk keuangan yang didukung dengan perkembangan perusahaan financial teknologi. Dua produk yang cukup terkenal dan sering dibandingkan adalah Reksadana dan p2p lending.
Reksadana
Apa itu Reksadana? Reksadana adalah instrumen investasi yang telah berkembang cukup lama di Indonesia. Pada kenyataannya, perkembangan investasi ini dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia bahkan jumlahnya tidak sampai 10%. Reksadana adalah instrumen investasi berupa pola pengelolaan modal dari setiap investor.
Pola pengelolaan modal ini, tersedia dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Sebagai pembelajaran investasi, Reksadana sangat bagus untuk para pemula yang belum memahami investasi. Dalam investasi reksadana, anda akan dipermudah dengan adanya manajer investasi yang membantu pengelolaan dana.
Anda juga akan memahami likuiditas investasi yang cukup tinggi, karena bisa dijual kapan saja dengan menggunakan harga nilai aktiva bersih. Adapun modal awal Reksadana juga sangat, karena uang tersebut akan digabungkan dengan uang lainnya untuk dikelola secara bersamaan.
Peer to peer lending
Peer to peer lending di Indonesia adalah produk keuangan yang dikatakan sebagai bentuk pengembangan dana. Peer to peer lending adalah cara yang cukup mudah untuk mengembangkan dana, karena merupakan penyelenggaraan layanan jasa keuangan yang mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman.
Adapun peraturan mengenai p2p lending sudah diatur dalam peraturan otoritas Jasa keuangan. Sehingga blender yang memberi dana kepada peminjam, bisa menikmati bunga dari bunga pinjaman. P2p lending adalah wadah terbaik untuk Anda yang ingin meminjam sejumlah dana untuk mengembangkan usaha.
P2p lending sangat baik untuk Anda yang ingin melakukan pendanaan awal dan mempunyai peran sebagai lender. Adapun pendanaan yang anda lakukan akan kembali setiap bulannya dengan angsuran, seperti pokok hutang yang disertai bunga dan telah disepakati.
Perbedaan P2P Lending dengan Reksadana
Dalam reksadana, uang yang anda investasikan akan disebar ke beberapa investasi lainnya dengan tujuan memperoleh keuntungan. Adapun keuntungan yang diperoleh seiring berjalannya waktu, dan nilai investasi bisa bertambah besar atau berkurang.
Nilai investasi yang bisa bertambah dan berkurang akan bergantung pada performa perusahaan, maupun situasi ekonomi dan politik yang ada. Demikian juga di p2p lending, uang yang anda pinjamkan akan dijadikan dana untuk pengembangan UKM di Indonesia.
Biasanya dana tersebut digunakan sebagai modal kerja untuk mengerjakan project yang telah didapatkan. Dana yang ada juga bisa digunakan sebagai biaya operasional sampai invoice dibayar oleh klien mereka. Tentu berbeda dengan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi, karena p2p lending adalah instrumen investasi yang dikelola oleh lender.
Kedua produk tersebut mempunyai perbedaan secara signifikan. Pastinya anda mungkin telah menentukan mana produk yang sesuai dengan preferensi diri Anda. Perlu diingat, bahwa Anda harus selalu melakukan diversifikasi investasi saat melakukan investasi.
Apabila Anda ingin mencoba pendanaan p2p lending, maka anda bisa mencoba instrumen investasi yang aman dengan keamanan 99%. Sehingga peluang pendanaan dengan agunan dan proteksi asuransi bisa ditangani, dan anda tidak perlu khawatir.