Tanggapan Karen Pooroe terkait hasil autopsi putrinya, ibu Zefania akui belum mengetahui secara detail. Kasus kematian anak Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth, Zefania Carina akhirnya menemukan titik terang. Pasalnya, hasil autopsi untuk Zefania baru baru ini telah keluar.
Seperti diberitakan sebelumnya, anak Karen Pooroe meninggal setelah diduga jatuh dari balkon apartemen lantai 6. Namun, Karen Pooroe meyakini bahwa anaknya meninggal bukan karena jatuh dari balkon. Karen Pooroe menyebut bahwa tak ada luka yang ditemukan di sekujur tubuh putrinya.
Kombes Pol Budi Sartono mengungkapkan hasil autopsi bahwa Zefania mengalami patah sendi. Namun, pihak polisi belum bisa mengungkapkan detail terkait hasil autopsi tersebut. Karen Pooroe pun angkat bicara terkait hasil autopsi putrinya.
Mantan finalis Indonesian Idol itu membeberkan bahwa dirinya belum mengetahui secara detail hasil autopsi putrinya. "Senang memang hasil autopsi sudah keluar, cuma dari kami sendiri belum mengetahui detail hasil autopsi," ucap Karen seperti dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi, Rabu (11/3/2020). "Karena kan itu dokter forensiknya yang harusnya dimintai keterangan dari kepolisian," tambahnya.
Karen telah mengetahui hasil autopsi itu menyebutkan bahwa putrinya mengalami patah sendi. Meski begitu, ia mengaku belum bisa memberikan pernyataan terkait hasil autopsi Zefania. Apapun hasilnya, Karen tetap menghargai kinerja dari pihak kepolisian demi mengungkap penyebab kematian putrinya.
"Kita menghargai teman teman kepolisian, kita menghargai mereka yang sudah bekerja keras," tuturnya. "Itu haknya polisi mau merilis atau tidak hasil autopsi tersebut," lanjutnya. Di kesempatan itu, Karen pun mengungkapkan harapannya terkait hasil autopsi putrinya.
Ia hanya ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya. "Harapannya hasil forensik tersebut menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Dari awal kan saya bilang saya sebagai ibu nggak tau apa yang bener bener terjadi pada anak saya," jelasnya.
"Makanya saya mengambil keputusan yang sangat berat untuk meminta anak saya untuk diautopsi," pungkasnya. Tanggapan santai soal laporan dugaan perzinaan Arya Satria Claproth, kuasa hukum ungkap pihaknya bisa lapor balik. Karen Pooroe menanggapi laporan Arya Satria Claproth atas dugaan perzinaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Arya Satria Claproth melaporkan ke polisi pada Sabtu (7/3/2020). "Kami datang ke Polres yang utama untuk mencari keadilan karena ada satu hal yang menurut kami tindak pidana. Kami sudah membuka laporan. Arya di sini adalah sebagai korban," ungkap Andreas seperti dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi.
Arya Satria Claproth menyebut bahwa hal ini merupakan titik awal yang menyebabkan rumah tangganya di ambang perceraian. "Ini harus saya ungkap mau nggak mau. Inilah titik awal saya sama Karen harus bercerai," kata . Karen Pooroe mengungkapkan bahwa dirinya lebih fokus terhadap kasus kematian putrinya, .
Sebelumnya, putri Karen Pooroe dikabarkan meninggal setelah diduga jatuh dari balkon apartemen lantai 6. "Saya nggak mau menanggapi hal hal seperti itu karena saya fokus kepada kasus Zefania sendiri," ucap Karen seperti dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotainment, Selasa (10/3/2020). Menurut Karen, laporan tersebut tak semestinya dibuat pasca keduanya kehilangan putri tercinta mereka.
Ia mengaku harkat martabatnya sebagai wanita telah tercoreng lantaran tuduhan dari Arya. "Kalau saya sih lebih santai aja, buat saya ini hal hal yang nggak semestinya. Pada saat seperti ini anak saya belum kering kuburnya," ungkapnya.
"Harkat dan martabat saya sebagai wanita pasti tercoreng, dituduh hal hal yang keji seperti itu. Apalagi ibu yang habis kehilangan seorang anak," lanjutnya. Di kesempatan itu, kuasa hukum Karen, WemmyAmanupunyo, menuntut bukti dari pihak Arya.
Wemmy menegaskan bahwa pihaknya bisa melapor balik jika Arya tak bisa memberikan bukti terkait laporannya. "Pasal perzinaan ini harus dibuktikan. Tapi ingat ketika anda tidak bisa membuktikan itu, kita juga bisa lapor balik terkait dengan pencemaran nama baik," kata Wemmy. Wemmy menilai bahwa kasus ini dinaikkan untuk mengalihkan perhatian masyarakat.
"Kasus ini sengaja dinaikkan agar mengalihkan perhatian masyarakat terkait kematian anak mbak Karen," tutur Wemmy.