Flu Singapura merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini bisa membuat si kecil mengalami luka di mulut dan ruam di tangan dan kaki. Yuk cari tahu lebih dalam tentang apa itu flu singapura pada anak dan penyebab, gejala, serta cara pengobatannya.
Apa itu flu Singapura?
Flu Singapura, juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, yaitu coxsackievirus.
Virus ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan tangan yang tidak dicuci atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi kotoran penderita. Tidak hanya itu, virus penyebab flu Singapura ini bisa menular melalui air liur, feses, dan sekret pernapasan.
Flu Singapura dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak berusia 5 tahun ke bawah. Secara umum, flu Singapura dianggap sebagai kondisi medis ringan dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, bukan berarti penyakit ini bisa dianggap remeh.
Gejala flu Singapura pada anak-anak
Gejala flu singapura pada anak umumnya mulai muncul 3-6 hari setelah anak terinfeksi virus. Masa ini disebut masa inkubasi. Berikut ciri-ciri flu singapura pada anak yang harus diwaspadai:
- Demam
- Nafsu makan berkurang
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Gampang marah
- Merasa tidak enak badan (malaise)
- Munculnya lepuh merah yang menyakitkan di mulut
- Menetes air liur dari mulut
- Munculnya ruam merah pada tangan dan telapak kaki.
Gejala awal flu Singapura pada balita atau anak-anak biasanya berupa sakit tenggorokan dan demam. Sedangkan lecet di mulut dan ruam di kaki dan tangan bisa datang belakangan (1-2 hari setelah demam).
Penyebab flu Singapura pada anak-anak
Penyebab paling umum dari flu Singapura pada anak-anak adalah virus yang disebut coxsackievirus A16. Coxsackievirus sendiri merupakan bagian dari kelompok virus enterovirus. Dalam beberapa kasus, virus selain enterovirus juga dapat menyebabkannya.
Virus penyebab flu Singapura bisa dengan mudah menular. Anak-anak bisa terkena flu Singapura setelah tertular dari air liur, cairan lepuh, feses, dan droplet penderitanya. Ketika seorang anak bersentuhan dengan tangan orang yang terinfeksi atau memegang permukaan yang telah terkontaminasi virus coxsackievirus, ia dapat tertular flu Singapura.
Cara mencegah penularan flu singapura pada anak
Cara utama penularan coxsackievirus penyebab flu Singapura adalah melalui kontak dengan cairan tubuh penderita. Cairan tubuh ini bisa berasal dari bintil yang pecah atau dari percikan air liur dan ingus yang bertebaran di udara saat penderita batuk dan bersin.
Tidak hanya itu, coxsackievirus juga terdapat pada kotoran orang yang terinfeksi. Virus ini bahkan bisa terus ada di feses selama beberapa minggu setelah pasien sembuh.
Flu Singapura pada anak-anak dapat menular ke orang dewasa. Jika anak Anda terkena penyakit ini, Anda dapat mencegah penularannya dengan cara-cara berikut ini:
- Cuci tangan sampai benar-benar bersih
Gunakan sabun dan air bersih yang mengalir, terutama setelah kontak dengan cairan tubuh anak. Misalnya, setelah Anda menyentuh bintil dan ruam setelah membantu anak Anda meniup hidungnya atau setelah mengganti popok dan membantunya ke kamar mandi.
- Menyediakan peralatan makan dan minum khusus untuk anak-anak
Sementara itu, sediakan dan gunakan peralatan makan dan minum khusus untuk anak yang sakit. Langkah ini dimaksudkan agar peralatan tersebut tidak dipakai bersama dengan penghuni rumah lainnya. Tentu saja penting untuk mengurangi resiko penularan.
- Jangan biarkan anak-anak pergi ke sekolah
Sebelum semua ruam flu Singapura mengering dan sembuh, larang anak-anak pergi ke sekolah atau mengunjungi tempat umum. Dengan ini, dia tidak akan menulari anak-anak lain.